Ji Hyun berbicara dengan Yi Kyung di taman rumah sakit. Yi Kyung tanya apa Ji Hyun ingat dia tapi kenapa Ji Hyun malah tidak ingat Han Kang? Ji Hyun hanya menunduk sedih. Yi Kyung menyimpulkan, “jadi kau ingat semuanya? Tapi kenapa kau pura-pura tidak ingat?”. Ji Hyun dengan sedih menjawab, “itu karena aku akan mati lagi”. Yi Kyung kaget mendengarnya.
Flashback. Saat Ji Hyun sedang menunggu untuk check-up di lab. masuklah dokter. Ternyata dokter itu Scheduler. Ji Hyun terkejut dan bertanya,“kau Scheduler kan?”.
“Betapa menyedihkan! Bagaimana kau bisa melupakanku begitu cepat?”. Scheduler pura-pura marah.
“Bukan seperti itu, tapi bukankah yang bisa melihatmu hanya orang yang sudah mati?”tanya Ji Hyun tapi Scheduler hanya diam memandang Ji Hyun. Lalu Ji Hyun ingat sesuatu dan bertanya kenapa ia masih ingat 49 hari? Scheduler menjawab,“ini adalah waktu terakhirmu, hadiah yang kejam, kau bisa mengembalikan hadiah ini jika tidak menginginkannya”.
Ji Hyun bingung,“apa maksudnya?”,lalu ia sadar sesuatu,“aku… jadi aku akan mati?”. Scheduler menatap Ji Hyun sedih, “aku punya jadwal terakhirku, dan nama orang terakhir yang aku antar adalah kau Shin Ji Hyun. Tanggal kematianmu telah ditetapkan 6 hari dari sekarang”.
“Apa?”tanya Ji Hyun kaget.
“Tapi kau melewati 49 hari, dan menerima 3 air mata sehingga kau diberi kesempatan untuk mengingat perjalanan 49 hari. Itu instruksi dari atas”kata Scheduler.
“Jadi kau bertanya padaku untuk memilih mengingat 49 hari atau tidak?”tanya Ji Hyun.
“Jika kau tidak bersedia, ketika hari keenam datang kau akan melihatku untuk pertama kali”jawab Scheduler
“Jadi kau bilang aku akan mati setelah 5 hari?”tanya Ji Hyun kaget.
“Dari hari kau dilahirkan hingga hari terakhir itulah takdirmu. Apa kau marah? Kau ingin mengeluarkan kemarahanmu?”tanya Scheduler sedih melihat Ji Hyun menangis.
“Betapa menyedihkan! Bagaimana kau bisa melupakanku begitu cepat?”. Scheduler pura-pura marah.
“Bukan seperti itu, tapi bukankah yang bisa melihatmu hanya orang yang sudah mati?”tanya Ji Hyun tapi Scheduler hanya diam memandang Ji Hyun. Lalu Ji Hyun ingat sesuatu dan bertanya kenapa ia masih ingat 49 hari? Scheduler menjawab,“ini adalah waktu terakhirmu, hadiah yang kejam, kau bisa mengembalikan hadiah ini jika tidak menginginkannya”.
Ji Hyun bingung,“apa maksudnya?”,lalu ia sadar sesuatu,“aku… jadi aku akan mati?”. Scheduler menatap Ji Hyun sedih, “aku punya jadwal terakhirku, dan nama orang terakhir yang aku antar adalah kau Shin Ji Hyun. Tanggal kematianmu telah ditetapkan 6 hari dari sekarang”.
“Apa?”tanya Ji Hyun kaget.
“Tapi kau melewati 49 hari, dan menerima 3 air mata sehingga kau diberi kesempatan untuk mengingat perjalanan 49 hari. Itu instruksi dari atas”kata Scheduler.
“Jadi kau bertanya padaku untuk memilih mengingat 49 hari atau tidak?”tanya Ji Hyun.
“Jika kau tidak bersedia, ketika hari keenam datang kau akan melihatku untuk pertama kali”jawab Scheduler
“Jadi kau bilang aku akan mati setelah 5 hari?”tanya Ji Hyun kaget.
“Dari hari kau dilahirkan hingga hari terakhir itulah takdirmu. Apa kau marah? Kau ingin mengeluarkan kemarahanmu?”tanya Scheduler sedih melihat Ji Hyun menangis.
“Siapa yang marah? Kenapa aku harus marah? Tidak peduli seberapa marahnya aku, tak peduli betapa tidak adil itu dan tidak peduli bagaimana sedihnya aku, aku tahu tidak ada yang bisa dilakukan .. Tidak peduli betapa aku mengemis”,Ji Hyun berkata sambil menangis.
“Ya, ada sesuatu yang di luar kendali manusia, dan itu adalah hidup dan mati”kata Scheduler sambil menepuk-nepuk bahu Ji Hyun yang sedang menangis.
Flashback end-
“Ya, ada sesuatu yang di luar kendali manusia, dan itu adalah hidup dan mati”kata Scheduler sambil menepuk-nepuk bahu Ji Hyun yang sedang menangis.
Flashback end-
Kembali ke saat ini. Ji Hyun bilang ke Yi Kyung kalau ia memilih mengingat 49 harinya. Yi Kyung tanya apa arti semua ini? Apa perjalanan 49 hari Ji Hyun juga takdir? Ji Hyun bilang kalau hal ini adalah hal yang tidak mampu dipahami Yi Kyung.
Yi Kyung sedih dan kembali bertanya kalau Ji Hyun akan segera meninggal? Ji Hyun mengiyakan ia akan mati. Yi Kyung berkaca-kaca dan bilang kalau ini terlalu kejam, Ji Hyun sudah banyak menderita dan hanya hidup kembali. Ji Hyun menggelengkan kepalanya dan berucap bijak kalau ia tidak memiliki 49 hari perusahaan ayahnya mungkin akan berada di tangan Kang Min Ho sekarang.
Ji Hyun menambahkan,“karena pengkhianatan tunangan dan temanku, aku bisa mengalami gangguan saraf, kalau tidak sanggup mengatasinya bisa bunuh diri karena shock dan meninggal. Tapi karena perjalanan 49 hari aku bisa mendapatkan cinta Han Kang, bisa merasakan kasih tulus, melindungi ayahku dan perusahaan. Dan aku bisa melihat kembali kehidupan yang telah aku jalani. Kadang-kadang aku malah merasa beruntung”. Ji Hyun bilang kalau saja ia mati tanpa mengetahui salah satu dari itu ia akan menjadi orang mati yang penuh dengan kebohongan.
Yi Kyung sedih dan kembali bertanya kalau Ji Hyun akan segera meninggal? Ji Hyun mengiyakan ia akan mati. Yi Kyung berkaca-kaca dan bilang kalau ini terlalu kejam, Ji Hyun sudah banyak menderita dan hanya hidup kembali. Ji Hyun menggelengkan kepalanya dan berucap bijak kalau ia tidak memiliki 49 hari perusahaan ayahnya mungkin akan berada di tangan Kang Min Ho sekarang.
Ji Hyun menambahkan,“karena pengkhianatan tunangan dan temanku, aku bisa mengalami gangguan saraf, kalau tidak sanggup mengatasinya bisa bunuh diri karena shock dan meninggal. Tapi karena perjalanan 49 hari aku bisa mendapatkan cinta Han Kang, bisa merasakan kasih tulus, melindungi ayahku dan perusahaan. Dan aku bisa melihat kembali kehidupan yang telah aku jalani. Kadang-kadang aku malah merasa beruntung”. Ji Hyun bilang kalau saja ia mati tanpa mengetahui salah satu dari itu ia akan menjadi orang mati yang penuh dengan kebohongan.
Yi Kyung tanya kenapa Ji Hyun berpura-pura tidak ingat. Ji Hyun bilang ia tetap saja akan mati. Ia ingin meninggalkan kesan bahagia sebagai Shin Ji Hyun yang naïf, ceria, dan riang. Dengan begitu ia akan mati dengan tenang. Tetapi tidak dengan Yi Kyung, karena Ji Hyun ingin bertemu Ji Hyun dengan tubuhnya sendiri maka ia tidak bisa pura-pura tidak ingat.
Yi Kyung tanya bagaimana dengan Han Kang? Dia bekerja keras demi Ji Hyun, selalu mencintai Ji Hyun, bahkan walaupun orang tua Ji Hyun tidak tahu Han Kang tetap ingat 49 hari. Yi Kyung bilang bukankah dulu Ji Hyun bilang jika bangun sekali maka Ji Hyun akan mengatakan pada Han Kang kalau ia menyukainya?
Yi Kyung menambahkan, “malam itu Han Kang memintamu tidak pergi tanpa pamit, kan?”. Ji Hyun termenung sedih dan bilang apa itu semua masalahnya? Karena ia akan meninggalkan Han Kang dalam keterpurukan dengan kata-kata suka dan cinta. Bagaimana akan membantu Han Kang jika Ji Hyun menceritakan semuanya malah akan lebih menyakiti Han Kang. Ji Hyun juga bilang kalau Yi Kyung juga pernah mengalaminya, dengan mengamati Yi Kyung maka orang yang ditinggalkan harus hidup untuk diri sendiri. Karena itu Ji Hyun hanya ingin tetap menjadi teman Han Kang. Ji Hyun juga meminta Yi Kyung agar jangan memberitahu Han Kang.
Yi Kyung tanya bagaimana dengan Han Kang? Dia bekerja keras demi Ji Hyun, selalu mencintai Ji Hyun, bahkan walaupun orang tua Ji Hyun tidak tahu Han Kang tetap ingat 49 hari. Yi Kyung bilang bukankah dulu Ji Hyun bilang jika bangun sekali maka Ji Hyun akan mengatakan pada Han Kang kalau ia menyukainya?
Yi Kyung menambahkan, “malam itu Han Kang memintamu tidak pergi tanpa pamit, kan?”. Ji Hyun termenung sedih dan bilang apa itu semua masalahnya? Karena ia akan meninggalkan Han Kang dalam keterpurukan dengan kata-kata suka dan cinta. Bagaimana akan membantu Han Kang jika Ji Hyun menceritakan semuanya malah akan lebih menyakiti Han Kang. Ji Hyun juga bilang kalau Yi Kyung juga pernah mengalaminya, dengan mengamati Yi Kyung maka orang yang ditinggalkan harus hidup untuk diri sendiri. Karena itu Ji Hyun hanya ingin tetap menjadi teman Han Kang. Ji Hyun juga meminta Yi Kyung agar jangan memberitahu Han Kang.
Han Kang mengunjungi Min Ho di jeruji besi (wkwkwk… gak enak bilang penjaranya ^^). Min Ho bilang ini mengejutkan karena Han Kang berinisiatif untuk melihatnya. Min Ho ingin melihat perasaan senang Han Kang melihatnya, perkataan Han Kang tentang menghentikannya ternyata bukan bualan karena Han Kang benar-benar melakukannya.
Mi Ho tanya apa Han Kang puas? Han Kang menjawab dengan wajah sedih kalau ia tidak puas, tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan bahagianya karena tidak harus melihat degadrasi moral Min Ho lagi. Min Ho bilang sudah terlambat karena Min Ho yang dikenal Han Kang telah lama menghilang. Han Kang bilang hyungnya (Min Ho) pasti kembali tidak peduli berapa tahun, pasti setelah menerima hukuman. Lalu mereka akan berhubungan baik dan saling menghormati.
Mi Ho tanya apa Han Kang puas? Han Kang menjawab dengan wajah sedih kalau ia tidak puas, tidak ada yang bisa menggambarkan perasaan bahagianya karena tidak harus melihat degadrasi moral Min Ho lagi. Min Ho bilang sudah terlambat karena Min Ho yang dikenal Han Kang telah lama menghilang. Han Kang bilang hyungnya (Min Ho) pasti kembali tidak peduli berapa tahun, pasti setelah menerima hukuman. Lalu mereka akan berhubungan baik dan saling menghormati.
Min Ho bilang ia suka Han Kang karena Han Kang adalah orang yang penuh dengan rasa sakit, Han Kang telah menderita karena orangtuanya, karena Han Kang jujur tidak memperdulikan rasa sakit itu. Perasaan murni itu yang tidak dipunya Min Ho. Han Kang memberitahu Min Ho kalau Ji Hyun baik-baik saja, dia belum mengetahui apa yang Min Ho lakukan. Tetapi jika saatnya Ji Hyun tahu maka Han Kang akan ada untuk Ji Hyun untuk membantunya melewatinya. Min Ho meminta Han Kang jangan mengatakan tentang hal itu lagi. ( Min Ho punya perasaan bersalah juga nih ama Ji Hyun – iis)
Ji Hyun makan bersama orang tuanya di rumahnya. Ji Hyun bilang kalau ia baik-baik saja tapi kenapa ibunya menyiapkan begitu banyak makanan. Ayahnya bilang kalau semua yang menyiapkan pelayan, ibu Ji Hyun hanya memasak sup miso ini.
Perkataan ayah membuat ibu merengut. Tapi Ji Hyun dengan ceria mencicipi supnya dan bilang sup ini yang paling lezat. Ayahnya menyuruhnya jangan hanya makan sup lalu mengambilkan daging ke Ji Hyun. Ji Hyun memakannya lalu bilang kalau ayahnya harus makan juga sambil mengambil daging dan memberikannya pada ayah juga ibunya. Ji Hyun tertawa dan bilang ayahnya yang terbaik.
Ibunya bilang ini seperti mimpi karena ia ingin walau sekali saja mereka bertiga makan bersama seperti sekarang. Ayahnya menimpali kalau istrinya lebih ambisius karena ia hanya ingin melihat Ji Hyun tersenyum maka ia tidak akan menyesal. Ji Hyun tertawa dan tanya benarkah? Berarti keinginan ayahnya sudah terkabul. Setelah tertawa Ji Hyun lalu tertunduk sedih walau masih berusaha tetap ceria di depan orang tuanya.
Perkataan ayah membuat ibu merengut. Tapi Ji Hyun dengan ceria mencicipi supnya dan bilang sup ini yang paling lezat. Ayahnya menyuruhnya jangan hanya makan sup lalu mengambilkan daging ke Ji Hyun. Ji Hyun memakannya lalu bilang kalau ayahnya harus makan juga sambil mengambil daging dan memberikannya pada ayah juga ibunya. Ji Hyun tertawa dan bilang ayahnya yang terbaik.
Ibunya bilang ini seperti mimpi karena ia ingin walau sekali saja mereka bertiga makan bersama seperti sekarang. Ayahnya menimpali kalau istrinya lebih ambisius karena ia hanya ingin melihat Ji Hyun tersenyum maka ia tidak akan menyesal. Ji Hyun tertawa dan tanya benarkah? Berarti keinginan ayahnya sudah terkabul. Setelah tertawa Ji Hyun lalu tertunduk sedih walau masih berusaha tetap ceria di depan orang tuanya.
Ji Hyun menatap boneka kesayangannya di kamarnya. Lalu ia memandang foto-foto yang di tempel di dinding. Ia mengambil beberapa fotonya bertiga dengan Seo Woo dan In Jung. Ji Hyun tersenyum memandang foto itu.
Ji Hyun menuruni tangga yang menuju rumah Yi Kyung sambil membawa keranjang piknik. Yi Kyung menunggu Ji Hyun di depan rumahnya. Ji Hyun yang melihat Yi Kyung langsung menghampiri dan memanggil, “unnie”.
Ji Hyun tanya kenapa Yi Kyung ada di situ? Yi Kyung bukannya menjawab malah berkata kalau selama ini Ji Hyun selalu menunggunya setiap hari seperti ini tapi ia tidak bisa mengatakan,"hai". Ji Hyun tersenyum dan bilang tentu saja,itu karena Yi Kyung tidak bisa melihatnya. Ji Hyun lalu menarik Yi Kyung masuk ke dalam rumah.
Ji Hyun dan Yi Kyung menyiapkan bekal. Ji Hyun mencoba bekalnya dan bilang kalau buatan Yi Kyung lebih enak dari buatannya lalu mengambil satu dan menyuapkannya ke mulut Yi Kyung. (aku mau kimbab ^^ jadi laper euy –iis).
“Akan menyenangkan jika aku bisa tinggal di sisi unnie”kata Ji Hyun khawatir. Yi Kyung tersenyum,“apakah ini waktunya bagimu untuk mengkhawatirkanku?”. Ji Hyun menjawab,“unnie, aku bangga. Unnie , akan ada banyak orang baik di sekitarmu segera”.
“Akan menyenangkan jika aku bisa tinggal di sisi unnie”kata Ji Hyun khawatir. Yi Kyung tersenyum,“apakah ini waktunya bagimu untuk mengkhawatirkanku?”. Ji Hyun menjawab,“unnie, aku bangga. Unnie , akan ada banyak orang baik di sekitarmu segera”.
Han Kang sedang termenung di kantornya. Lalu asistennya dengan antusias masuk dan memberitahu kalau Ji Hyun ada di sini. Han kang terkejut.
Sementara itu Ji Hyun sedang menunggu di luar café, Han Kang keluar dan memandang Ji Hyun sedih.
“Ya! Shin Ji Hyun! Bukannya kau harusnya ada di rumah sakit? kenapa kau ada di sini?”tanya Han Kang. Ji Hyun menoleh dan menghampiri Han Kang dan bilang kalau ia menyelinap keluar dari rumah sakit, ia ingin pergi ke suatu tempat dengan Han Kang.
Sementara itu Ji Hyun sedang menunggu di luar café, Han Kang keluar dan memandang Ji Hyun sedih.
“Ya! Shin Ji Hyun! Bukannya kau harusnya ada di rumah sakit? kenapa kau ada di sini?”tanya Han Kang. Ji Hyun menoleh dan menghampiri Han Kang dan bilang kalau ia menyelinap keluar dari rumah sakit, ia ingin pergi ke suatu tempat dengan Han Kang.
Han Kang mengantarkan Ji Hyun dengan mobilnya. Ji Hyun bilang kalau ia bahkan kalau tidak pernah membuat kimbab dan pergi piknik dengan pacarnya. Han Kang pura-pura serius dan tanya sejak kapan ia jadi pacar Ji Hyun.
Ji Hyun menoleh dan memandang Han Kang kesal seharusnya tidak mengatakan hal itu. Han Kang bilang seharusnya Ji Hyun seperti dia menggunakan kata-kata candaan. Ji Hyun tertawa bersama Han Kang karena itu benar. Ji Hyun lalu bilang ia lupa membawa MP3 dan bertanya apa Han Kang punya MP3 player? Han Kang tanya untuk apa? Ji Hyun bilang MP3 salah satu yang harus dimiliki saat piknik. Han Kang bilang Ji Hyun ini meminjam cinta, MP3 player juga mobil, apa lagi yang berikutnya akan dipinjam? Ji Hyun, “kau”. Han Kang kaget, “apa?” dan menoleh ke arah Ji Hyun.
“Han Kang, apakah kau akan meminjamkan dirimu kepadaku selama satu hari dan menjadi pacarku?”tanya Ji Hyun penuh harap. Han Kang hanya bengong menatap Ji Hyun.
“Kau tidak ingin?”tanya Ji Hyun lagi, kali ini ada raut kecewa di wajahnya.
“Kemudian kau? Akankah meminjamkan dirimu kepadaku untuk satu hari juga dan menjadi pacarku?”tanya Han Kang. Keduanya hanya bisa diam membisu menahan kesedihan. (kasihan euy- iis)
Ji Hyun menoleh dan memandang Han Kang kesal seharusnya tidak mengatakan hal itu. Han Kang bilang seharusnya Ji Hyun seperti dia menggunakan kata-kata candaan. Ji Hyun tertawa bersama Han Kang karena itu benar. Ji Hyun lalu bilang ia lupa membawa MP3 dan bertanya apa Han Kang punya MP3 player? Han Kang tanya untuk apa? Ji Hyun bilang MP3 salah satu yang harus dimiliki saat piknik. Han Kang bilang Ji Hyun ini meminjam cinta, MP3 player juga mobil, apa lagi yang berikutnya akan dipinjam? Ji Hyun, “kau”. Han Kang kaget, “apa?” dan menoleh ke arah Ji Hyun.
“Han Kang, apakah kau akan meminjamkan dirimu kepadaku selama satu hari dan menjadi pacarku?”tanya Ji Hyun penuh harap. Han Kang hanya bengong menatap Ji Hyun.
“Kau tidak ingin?”tanya Ji Hyun lagi, kali ini ada raut kecewa di wajahnya.
“Kemudian kau? Akankah meminjamkan dirimu kepadaku untuk satu hari juga dan menjadi pacarku?”tanya Han Kang. Keduanya hanya bisa diam membisu menahan kesedihan. (kasihan euy- iis)
Han Kang berkencan dengan Ji Hyun di tepi danau. Ji Hyun membuka kotak bekalnya dan bilang kimbab itu ia yang membuatnya. Han Kang tanya apa semua ini Ji Hyun yang membuatnya. Ji Hyun bilang ketika ia bangun dan mendengar Han Kang telah merawat orangtuanya maka ini bisa dianggap sebagai hadiah ucapan terima kasih.
Han Kang mencoba kimbabnya dan bilang, “bau apa ini?Tapi kau sudah memilih bayam yang tepat”. Ji Hyun tanya apa rasanya buruk? Han Kang bilang apa ia akan makan jika rasanya buruk? Lalu menyuapi kimbab ke mulut Ji Hyun. Han Kang bilang ia berkata seperti itu karena itu adalah kimbab buatan Ji Hyun sambil senyum jail. Lalu Han Kang mengambil ponselnya dan mengambil foto Ji Hyun sedang makan. Ji Hyun kesal dan menyuruh Han Kang jangan mengambil fotonya. Tapi Han Kang terus memotretnya. (so sweet ^^ - iis)
Han Kang mencoba kimbabnya dan bilang, “bau apa ini?Tapi kau sudah memilih bayam yang tepat”. Ji Hyun tanya apa rasanya buruk? Han Kang bilang apa ia akan makan jika rasanya buruk? Lalu menyuapi kimbab ke mulut Ji Hyun. Han Kang bilang ia berkata seperti itu karena itu adalah kimbab buatan Ji Hyun sambil senyum jail. Lalu Han Kang mengambil ponselnya dan mengambil foto Ji Hyun sedang makan. Ji Hyun kesal dan menyuruh Han Kang jangan mengambil fotonya. Tapi Han Kang terus memotretnya. (so sweet ^^ - iis)
Ji Hyun dan Han Kang duduk berdua di tepi danau sambil mendengarkan MP3. Lalu Han Kang melihat ponselnya dan melihat fotonya. Han Kang berkomentar kalau siapapun anak ini ia telah tumbuh dengan baik lalu melihat foto Ji Hyun dan berkomentar siapapun anak ini ia…. Ji hyun memotong sangat lucu. Han Kang bilang salah tapi sangat jelek dan menyuruh Ji Hyun melihat fotonya sedang makan kimbab.
Ji Hyun kesal dan ingin melihat gambarnya tapi Han kang menghalanginya. Ji Hyun kesal karena Han kang mengambil fotonya tapi tidak membiarkan ia melihat fotonya. Mereka akhirnya rebut-rebutan ponsel Han Kang.
Saat sedang rebutan gelang Ji Hyun jatuh dari saku jasnya. Han Kang ingin menjelaskan gelang itu tapi Ji Hyun bilang, “Jadi kau selalu memegang ini, kan?”. Han Kang terus melihat Ji Hyun seakan meminta penjelasan tentang gelang itu.
Ji Hyun yang menyadari langsung bilang, “Tapi aku tidak yakin, sebenarnya gelang itu ibumu yang memberikan. Karena kau tidak marah lagi padaku, aku akan memberitahumu. Bahkan aku sangat dekat dengan ibumu. Kau tidak tahu kan?”. Han Kang terkejut,“kau dekat dengan ibuku?”.
Ji Hyun kesal dan ingin melihat gambarnya tapi Han kang menghalanginya. Ji Hyun kesal karena Han kang mengambil fotonya tapi tidak membiarkan ia melihat fotonya. Mereka akhirnya rebut-rebutan ponsel Han Kang.
Saat sedang rebutan gelang Ji Hyun jatuh dari saku jasnya. Han Kang ingin menjelaskan gelang itu tapi Ji Hyun bilang, “Jadi kau selalu memegang ini, kan?”. Han Kang terus melihat Ji Hyun seakan meminta penjelasan tentang gelang itu.
Ji Hyun yang menyadari langsung bilang, “Tapi aku tidak yakin, sebenarnya gelang itu ibumu yang memberikan. Karena kau tidak marah lagi padaku, aku akan memberitahumu. Bahkan aku sangat dekat dengan ibumu. Kau tidak tahu kan?”. Han Kang terkejut,“kau dekat dengan ibuku?”.
Flashback. Ibu Han Kang sedang memasakkan makanan, Ji Hyun membantunya. (bantu makan maksudnya wkwkkwk… -iis). Ji Hyun mencicipi makanan yang dimasak ibu Han Kang. Ibu Han Kang memuji Ji Hyun cantik karena selalu tampil ceria.
Sambil makan Ji Hyun tanya kalau Han Kang tidak memakan makanan ini, kenapa ibu Han Kang selalu memasakkannya setiap hari? Ibu Han Kang menjawab karena pada waktu itu ia tidak bisa benar-benar merawat Han Kang sehingga ia ingin Han Kang memakannya satu atau dua.
Ji Hyun tanya kenapa Han Kang tidak dekat dengan ibunya? Ibu Han Kang bilang karena ia tidak mengatakan yang ingin diketahuinya. Ji Hyun bingung dan bertanya mengapa tidak? Ibu Han Kang bilang,”Jika kau mencintai seseorang begitu banyak .. Bahkan jika kau salah paham, kau tidak bisa mengatakannya. Karena dengan demikian, tidak akan menyakiti Han Kang lebih banyak. Mungkin karena cinta ... Meskipun dia salah paham namun kau tidak merasa perlu untuk membenarkan, daripada menyakitinya, aku lebih suka disalahpahami”.
Sambil makan Ji Hyun tanya kalau Han Kang tidak memakan makanan ini, kenapa ibu Han Kang selalu memasakkannya setiap hari? Ibu Han Kang menjawab karena pada waktu itu ia tidak bisa benar-benar merawat Han Kang sehingga ia ingin Han Kang memakannya satu atau dua.
Ji Hyun tanya kenapa Han Kang tidak dekat dengan ibunya? Ibu Han Kang bilang karena ia tidak mengatakan yang ingin diketahuinya. Ji Hyun bingung dan bertanya mengapa tidak? Ibu Han Kang bilang,”Jika kau mencintai seseorang begitu banyak .. Bahkan jika kau salah paham, kau tidak bisa mengatakannya. Karena dengan demikian, tidak akan menyakiti Han Kang lebih banyak. Mungkin karena cinta ... Meskipun dia salah paham namun kau tidak merasa perlu untuk membenarkan, daripada menyakitinya, aku lebih suka disalahpahami”.
Han Kang teringat perkataan Ji Hyun-Kyung waktu itu. (mengutip perkataannya Ji Hyun-Kyung : “Karena cinta, kau lebih suka membiarkan kesalahpahaman bertahan. Ini adalah cara untuk membiarkan orang yang kau cintai tidak menyedihkan. Mungkin jika kau mencintai seseorang terlalu banyak, kau akan bertindak seperti ini”).
Sambil terus berjalan Ji Hyun bilang kalau sekarang ia mengerti perkataan dan niat ibu Han Kang. Han Kang menjawab iya benar, menyembunyikan niat lebih melelahkan daripada tidak menyadarinya. Ji Hyun kaget mendengar ucapan Han Kang dan teringat peristiwa saat ia masih dalam tubuh Yi Kyung.
Ji Hyun ingat kenangan yang sama dengan yang diingat Han Kang tadi. Ji Hyun berhenti dan memandang Han Kang kaget. (Ji Hyun curiga kali nih jangan-jangan Han Kang sudah tahu ia ingat semuanya ^^).
Ji Hyun ingat kenangan yang sama dengan yang diingat Han Kang tadi. Ji Hyun berhenti dan memandang Han Kang kaget. (Ji Hyun curiga kali nih jangan-jangan Han Kang sudah tahu ia ingat semuanya ^^).
Han Kang yang melihat Ji Hyun bengong langsung menarik tangan Ji Hyun menuju suatu tempat. Han Kang membawa Ji Hyun ke taman yang ada patungnya. Ji Hyun tanya kenapa mereka kemari? Han Kang bilang kalau ia mendengar kalau jika melempar koin di sini dan mengucapkan permintaan maka permintaan itu akan terkabul. (klo di luar negeri kolam permintaan yah namanya^^). Ji Hyun tersenyum senang dan bertanya benarkah? Ji Hyun bilang ini waktu yang baik karena ia ingin mengajukan permintaan. Han Kang lalu memberi koin ke Ji Hyun. Ji Hyun melempar koin itu ke patung dan mengucapkan permohonannya. Han Kang hanya melihat Ji Hyun sedih dan teringat percakapannya dengan Yi Kyung.
Flashback. Ternyata Yi Kyung mendatangi Han Kang dan menceritakan semuanya. Yi Kyung bilang kalau Ji Hyun melarangnya memberitahu Han Kang tapi ia merasa Han Kang harus tahu semuanya. Han Kang terlihat sedih karena harapannya hanya ingin melihat Ji hyun hidup tapi ia tidak akan melihat Ji Hyun lagi selama sisa hidupnya.
Di air mancur Han Kang melihat Ji Hyun yang sedang memejamkan matanya dan berdoa, dalam hati Han Kang pun ikut berdoa agar Ji Hyun dibiarkan tetap hidup dan selalu berada disisinya. Sebaliknya, Ji Hyun berdoa agar Han Kang dapat cepat melupakannya. Setelah selesai mereka tersenyum satu sama lain (doanya lain-lain sedih lihatnya -nana rf).
Ji Hyun yang kembali ke RS, terlihat sangat bahagia. Ibu Ji Hyun segera menyuruh Ji Hyun untuk istirahat. Ji Hyun yang melihat ayahnya datang segera menghampirinya.
"Ayah, apa kau ingin tahu kenapa aku sangat bahagia?"tanya Ji Hyun.
"Ayo beri tahu aku"jawab ayah Ji Hyun.
Ji Hyun pun membisikkan sesuatu ke telinga ayahnya, "Karena aku terlahir sebagai putrimu."
"Aigoo..benarkah?",ayah Ji Hyun sangat senang mendengarnya. Di sisi lain ibu Ji Hyun sebal karena tidak dihiraukan.
"Sekarang suami dan anakku tidak menghiraukannku, huh?"kata ibu Ji Hyun kesal.
Ji Hyun segera menghampiri ibunya dan membisikkan kata-kata yang tadi dibisikkan ke ayahnya,"Aku sangat bahagia karena terlahir sebagai putrimu". Ibu Ji Hyun tersenyum senang mendengarnya.
"Ayah, apa kau ingin tahu kenapa aku sangat bahagia?"tanya Ji Hyun.
"Ayo beri tahu aku"jawab ayah Ji Hyun.
Ji Hyun pun membisikkan sesuatu ke telinga ayahnya, "Karena aku terlahir sebagai putrimu."
"Aigoo..benarkah?",ayah Ji Hyun sangat senang mendengarnya. Di sisi lain ibu Ji Hyun sebal karena tidak dihiraukan.
"Sekarang suami dan anakku tidak menghiraukannku, huh?"kata ibu Ji Hyun kesal.
Ji Hyun segera menghampiri ibunya dan membisikkan kata-kata yang tadi dibisikkan ke ayahnya,"Aku sangat bahagia karena terlahir sebagai putrimu". Ibu Ji Hyun tersenyum senang mendengarnya.
Ji Hyun tiba-tiba merasakan sakit pada perutnya, lalu terjatuh dan tidak sadarkan diri. Ayah dan ibu Ji Hyun melihat Ji Hyun sangat khawatir dan segera memanggil dokter. Tiba-tiba Roh Ji Hyun keluar dari raganya.
Scheduler pun sudah siap di depannya. Scheduler mengulurkan tangannya membantu Ji Hyun berdiri. Ji Hyun melihat ayahnya yang memeluknya dan menangis menyebut namanya. Ji Hyun berkata pada Scheduler untuk segera membawanya pergi.
Ji Hyun berjalan beriringan dengan Scheduler menuju lift kematian. Sudah tiba waktunya, inilah takdir sesungguhnya bagi Shin Ji Hyun, kematian tidak bisa dielakkan. Walau berat, Ji Hyun berusaha menerima. Scheduler membukakan lift untuknya. Schedulerpun menjabat tangan Ji Hyun sebagai tanda perpisahan. Ji Hyun tersenyum tipis
Ji Hyun segera memasuki lift kematian dengan perlahan. Pintu lift perlahan menutup, pandangan Scheduler tetap melekat kepada Shin Ji Hyun untuk terakhir kalinya. Ji Hyun pun tersenyum sambil menahan tangis pada Scheduler sebelum akhirnya lift tersebut hilang. Begitupun Scheduler menahan haru, mungkin ini adalah tugas terberat sebagai kurir mengantar kepergian Shin Ji Hyun masuk ke lift kematian.
Ibu Ji Hyun terus menangis di samping tubuh Ji Hyun yang sudah meninggal. Syok merasakan kepergian Ji Hyun yang sangat mendadak. Di saat rasa optimis karena Ji Hyun kembali tersadar kini terhempas rasa kesedihan luar biasa.
Di sampingnya ada ayah Ji Hyun dan dokter yang menangani Ji Hyun. Dokter tersebut mengatakan bahwa pembuluh darah Ji Hyun pecah dan itu hanya menunggu waktu, karena pada awalnya mustahil untuk Ji Hyun dapat bertahan hidup. Ayah dan ibu Ji Hyun sangat terpukul dengan kepergian Ji Hyun.
Han Kang yang sudah merasakan hal yang buruk ketika dia berpisah dengan Ji Hyun setelah piknik segera kembali ke RS dan mendapati Ji Hyun sudah meninggal. Han Kang syok, air matapun tak terbendung mengetahui orang yang dicintainya sejak lama harus pergi selamanya.
Di sampingnya ada ayah Ji Hyun dan dokter yang menangani Ji Hyun. Dokter tersebut mengatakan bahwa pembuluh darah Ji Hyun pecah dan itu hanya menunggu waktu, karena pada awalnya mustahil untuk Ji Hyun dapat bertahan hidup. Ayah dan ibu Ji Hyun sangat terpukul dengan kepergian Ji Hyun.
Han Kang yang sudah merasakan hal yang buruk ketika dia berpisah dengan Ji Hyun setelah piknik segera kembali ke RS dan mendapati Ji Hyun sudah meninggal. Han Kang syok, air matapun tak terbendung mengetahui orang yang dicintainya sejak lama harus pergi selamanya.
Di kebun, In Jung mengangkat telepon dan dia mendapat kabar bahwa Ji Hyun telah meninggal. In Jung pun tak kalah syok, terdiam dan terpekur tak menyangka kepergian Ji Hyun.
Di penjara, Min Ho menerima telepon dari In Jung. “Oppa, Ji Hyun telah meninggal”, suara In Jung terdengar terbata-bata. Min Ho yang mendapatkan kabar tersebut seakan tidak percaya. Tanpa disadari Min Ho pun menanggis, jauh di dalam lubuk hatinya Min Ho merasa bersalah.
Di penjara, Min Ho menerima telepon dari In Jung. “Oppa, Ji Hyun telah meninggal”, suara In Jung terdengar terbata-bata. Min Ho yang mendapatkan kabar tersebut seakan tidak percaya. Tanpa disadari Min Ho pun menanggis, jauh di dalam lubuk hatinya Min Ho merasa bersalah.
Di pemakaman Ji Hyun, Yi Kyung datang berkunjung. Banyak teman-teman Ji Hyun yang menangisi kepergian Ji Hyun. In Jung yang diam-diam datang hanya bisa menangisi kepergian sahabatnya tanpa sepatah kata apapun. Ibu Ji Hyun, Seo Woo, ayah Ji Hyun tak henti-hentinya menangis.
Yi Kyung hanya terduduk memandang foto Ji Hyun, baik Han Kang maupun Yi Kyung hanya bisa menangis. Satu lagi orang yang mereka kasihi dan cintai harus pergi.
Han Kang dan Seo Woo menguburkan abu Ji Hyun, dilihat oleh kedua orang tua Ji Hyun dan Yi Kyung. In Jung yang datang ke pemakaman Ji Hyun hanya berani melihat dari jauh. Mi Ho di penjara menangisi kepergian Ji Hyun.
Ayah dan ibu Ji Hyun memasuki kamar Ji Hyun yang sudah bersih. Ibu Ji Hyun mengatakan pasti Ji Hyun membersihkan kamarnya semalaman. Ayah Ji Hyun bertanya pada ibu Ji Hyun tentang apa yang Ji Hyun bisikkan sebelum dia meninggal. Ibu Ji Hyun mengatakan bahwa Ji Hyun senang karena terlahir sebagai putri kita.
Di kantor, Han Kang yang sedang berbaring di sofa, “Han Kang-ah!” seperti mendengar suara Ji Hyun yang memanggilnya dan menyuruhnya bangun. Han Kang segera bangkit dari sofa dan melihat ada sebuah kotak yang dulu pernah dibawa Ji Hyun-Kyung.
Han Kang membuka kotak tersebut dan menemukan surat atas nama Yi Kyung. Dalam surat tertulis,"Aku adalah Song Yi Kyung, tolong kembalikan ini padaku. Barang-barang ini sangat berharga untukku. Aku adalah seseorang yang sangat membutuhkan seorang teman. Dan aku harap Han Kang adalah orang itu. Seperti dia yang menjadi teman yang baik untuk Shin Ji Hyun".
\
\
Han Kang pergi ke rumah Yi Kyung dan mengembalikan kotak itu ke Yi Kyung.
"Aku tidak percaya kalau barang-barang ini masih ada, aku menggunakannya lima tahun yang lalu ketika aku masih bekerja"ujar Yi Kyung.
"Ya tuhan, ini juga termasuk milik Yi Soo"ujar Yi Kyung lagi.
"Siapa Yi Soo?"tanya Han Kang
"Dia adalah seorang pria yang telah meninggalkanku sekarang. Ji Hyun membantuku membersihkan kesalahpahaman diantara kami, bahkan aku tidak melakukan apapun untuknya"jawab Yi Kyung melihat kunci studio milik Yi Soo.
"Aku tidak percaya kalau barang-barang ini masih ada, aku menggunakannya lima tahun yang lalu ketika aku masih bekerja"ujar Yi Kyung.
"Ya tuhan, ini juga termasuk milik Yi Soo"ujar Yi Kyung lagi.
"Siapa Yi Soo?"tanya Han Kang
"Dia adalah seorang pria yang telah meninggalkanku sekarang. Ji Hyun membantuku membersihkan kesalahpahaman diantara kami, bahkan aku tidak melakukan apapun untuknya"jawab Yi Kyung melihat kunci studio milik Yi Soo.
Han Kang menemani Yi Kyung pergi ke studio milik Yi Soo untuk membantu membereskan barang-barang Yi Soo yang masih tertinggal. Yi Kyung yang sedang membongkar lemari menemukan tas miliknya sewaktu kecil.
"Mengapa ini ada disini? sepertinya aku sudah mebuangnya"ujar Yi Kyung sambil mengambil tas tersebut.
"Apa itu?"tanya Han Kang.
"Tas milikku waktu aku di tinggalkan di Chuncheon"jawab Yi Kyung dan Yi Kyung segera membuka tas tersebut mengeluarkan barang Yi Kyung dahulu, sebuah sepatu Yi Kyung yang bertanda bintang kecil.. Yi Kyung juga menemukan sebuah buku tabungan. Dia teringat masa lalunya bersama Yi Soo.
=Flashback=
"Mengapa ini ada disini? sepertinya aku sudah mebuangnya"ujar Yi Kyung sambil mengambil tas tersebut.
"Apa itu?"tanya Han Kang.
"Tas milikku waktu aku di tinggalkan di Chuncheon"jawab Yi Kyung dan Yi Kyung segera membuka tas tersebut mengeluarkan barang Yi Kyung dahulu, sebuah sepatu Yi Kyung yang bertanda bintang kecil.. Yi Kyung juga menemukan sebuah buku tabungan. Dia teringat masa lalunya bersama Yi Soo.
=Flashback=
Yi Kyung dan Yi soo pergi ke bank untuk membuat sebuah tabungan. Yi Soo meminjam kartu pelajar milik Yi Kyung karena Yi Soo lupa tidak membawanya. Yi Soo akhirnya membuat buku tabungan atas nama Yi Kyung (sengaja ding...hehe) .
=Flashback End=
=Flashback End=
“Yi Kyung ini aku Yi Soo. Janji yang pernah ku buat tentang rumah pensiunan, aku akan memberikannya untukmu. Jadi aku membuka tabungan ini. Di masa depan, sedikit demi sedikit mimpi kita akan tercapai. Jika kita selalu bersama, maka keinginan kita akan cepat terkabul. Ini adalah rahasia. Pada kenyataannya Song Yi Kyung adalah malaikat Song Yi Soo, karena kau telah membuatku memiliki alasan untuk hidup. Di dunia ini kau dalah orang paling berharga untukku”.
Yi Kyung menangis, Scheduler yang berada di sebelah Yi Kyung juga ikut menangis.
"Yi Kyung, kau harus bangkit dan jangan menangis lagi"ujar Scheduler.
Yi Kyung menangis, Scheduler yang berada di sebelah Yi Kyung juga ikut menangis.
"Yi Kyung, kau harus bangkit dan jangan menangis lagi"ujar Scheduler.
Di rumah Ji Hyun, ibu Ji Hyun yang terus saja melihat foto-foto milik Ji Hyun merasa sangat sedih. Itupun membuat ayah Ji Hyun menjadi jengkel. Ayah Ji Hyun yang ingin mengambil album-album Ji Hyun tidak diperbolehkan oleh ibu Ji Hyun. Han Kang yang datang berkunjung menghampiri ibu Ji Hyun yang sedang memeluk album foto milik Ji Hyun. Tiba-tiba sebuah foto terjatuh, Han Kang mengambilnya dan melihat dalam foto tersebut ada seorang anak perempuan.
"Siapa dia?"tanya Han Kang sambil memberikan foto yang terjatuh itu.
"Dia adalah kakak Ji Hyun"jawab ibu Ji Hyun.
"Ji Hyun? dia memiliki seorang kakak?"tanya Han Kang lagi.
"Ya, dia punya"jawab ibu Ji Hyun. Ibu Ji Hyun berkata sejak kecil Ji Hyun selalu menginginkan sesuatu yang sama dengan kakaknya.
==Flashback
"Dia adalah kakak Ji Hyun"jawab ibu Ji Hyun.
"Ji Hyun? dia memiliki seorang kakak?"tanya Han Kang lagi.
"Ya, dia punya"jawab ibu Ji Hyun. Ibu Ji Hyun berkata sejak kecil Ji Hyun selalu menginginkan sesuatu yang sama dengan kakaknya.
==Flashback
Ji Min kecil yang sedang memakai sepatu kesayangannya, tiba-tiba Ji Hyun kecil lari dan mengambilnya. Ji Hyun kecil melepas sepatunya dan memakai sepatu milik Ji Min . Ji Min melihatnya hanya tersenyum.
Ketika Ji Min dan Ji Hyun kecil sedang bermain ibu Ji Hyun datang dan memberikan sepatu yang sama seperti milik Yi Kyung untuk Ji Hyun. Ibu Ji Hyun pun memberikan sepatu Ji Min kembali dan memasangkan sepatu itu ke Ji Hyun. Ji Hyun pun terlihat senang.
"Ayo kembalikan sepatu kakakmu?"ucap ibu Ji Hyun.
"Dan ini milik Ji Hyun"ucap ibu Ji Hyun memberikan sepatu yang sama dengan milik Ji Min. Ji Hyun pun tersenyum senang.
"Ayo kembalikan sepatu kakakmu?"ucap ibu Ji Hyun.
"Dan ini milik Ji Hyun"ucap ibu Ji Hyun memberikan sepatu yang sama dengan milik Ji Min. Ji Hyun pun tersenyum senang.
Ketika berada di terminal, Ji Hyun yang sedari tadi lari ke sana kemari, melihat seorang anak membawa balon dan Ji Hyun mengikutinya.
“Ma, Ji Hyun menghilang”kata Ji Min. Mama Ji Hyun kaget.
“Kau tunggu di sini”.
“Ma, Ji Hyun menghilang”kata Ji Min. Mama Ji Hyun kaget.
“Kau tunggu di sini”.
Mamanya pergi mencari memanggil-manggil Ji Hyun. Ji Min menunggu sendiri di bangku terminal. Seorang wanita dekat situ tampak melihat Ji Min. Ji Hyun ternyata sempat besembunyi. Mama Ji Hyun berhasil menemukannya dan begitu lega. Saat kembali ke tempat semula, mama Ji Hyun kaget karena kali ini dia kehilangan Ji Min. Dia ke sana-kemari memanggil-manggil mencari Mi Jin sambil menangis, tapi Ji Min tak berhasil ditemukan
-Flash back end-
-Flash back end-
Mama Ji Hyun kembali bercerita pada Han Kang
“Setelah itu beberapa orang datang minta uang, tapi setelah itu mereka pun tak kembali lagi”kata mama Ji Hyun lemas.
“Lalu bagimana dengan Ji Hyun karena kehilangan kakaknya?”tanya Han Kang.
“Awalnya dia menangis, namun lama kelamaan dia pun bisa melupakannya”.
“Setelah itu beberapa orang datang minta uang, tapi setelah itu mereka pun tak kembali lagi”kata mama Ji Hyun lemas.
“Lalu bagimana dengan Ji Hyun karena kehilangan kakaknya?”tanya Han Kang.
“Awalnya dia menangis, namun lama kelamaan dia pun bisa melupakannya”.
Han Kang melihat foto Ji Hyun dan kakaknya ketika kecil, dia terpaku melihat tas dan sepatu mereka.
Han Kang berkata bahwa ia baru saja melihat tas dan sepatu yang mirip.
“Aku kenal orang yang mempunyai sepatu dan tas seperti itu dan dia tidak punya orang tua”.
Han Kang berkata bahwa ia baru saja melihat tas dan sepatu yang mirip.
“Aku kenal orang yang mempunyai sepatu dan tas seperti itu dan dia tidak punya orang tua”.
Han Kang mengantar ibu Ji Hyun ke rumah Yi Kyung.
Yi Kyung diperlihatkan foto Ji Hyun dan kakaknya saat kecil. Yi Kyung sontak menolak melihatnya.
“Ji Hyun mempunyai kakak yang telah hilang, dia mempunyai tas dan sepatu yang mirip”kata Han Kang. Ibu Ji Hyun dan Han Kang ingin memastikannya tapi Yi Kyung ragu dan menolaknya.
“Ibuku itu yang meninggalkanku”jelas Yi Kyung
Yi Kyung diperlihatkan foto Ji Hyun dan kakaknya saat kecil. Yi Kyung sontak menolak melihatnya.
“Ji Hyun mempunyai kakak yang telah hilang, dia mempunyai tas dan sepatu yang mirip”kata Han Kang. Ibu Ji Hyun dan Han Kang ingin memastikannya tapi Yi Kyung ragu dan menolaknya.
“Ibuku itu yang meninggalkanku”jelas Yi Kyung
“Tolong biarkan aku melihat tas itu sebentar”kata mama Ji Hyun.
“Kita hanya ingin tahu”bujuk Han Kang.
Ji Hyun mengeluarkan tas ransel kecilnya dulu. Mama Ji Hyun terhenyak dan seperti benar mengenalinya. Mama Ji Hyun membuka tas itu dan bertambah terharu melihat gambar bintang dan sepatu pink dengan rajutan bintang.
“Kita hanya ingin tahu”bujuk Han Kang.
Ji Hyun mengeluarkan tas ransel kecilnya dulu. Mama Ji Hyun terhenyak dan seperti benar mengenalinya. Mama Ji Hyun membuka tas itu dan bertambah terharu melihat gambar bintang dan sepatu pink dengan rajutan bintang.
“Aku yang menggambar bintang itu”kata Yi Kyung.
“Ji Min menyukai bintang. Aku yang merajut logo bintang itu”. Mama Ji Hyun merasa tak percaya. “Kau masih hidup. Ji Min–ku masih hidup”. Mama Ji Hyun menangis terharu. Yi Kyung pun seakan tidak percaya akan kenyataan ini. Dirinya adalah kakak Ji Hyun? Ya Ji Hyun dan Yi Kyung ternyata kakak beradik.
“Ji Min menyukai bintang. Aku yang merajut logo bintang itu”. Mama Ji Hyun merasa tak percaya. “Kau masih hidup. Ji Min–ku masih hidup”. Mama Ji Hyun menangis terharu. Yi Kyung pun seakan tidak percaya akan kenyataan ini. Dirinya adalah kakak Ji Hyun? Ya Ji Hyun dan Yi Kyung ternyata kakak beradik.
Scheduler yang sedari awal menyaksikan semuanya pun tak kalah terkejutnya. Scheduler benar-benar tidak menyangka hal tersebut. Jika Yi Kyung dan Ji Hyun adik kakak, Yi Kyung berarti tak terhitung sebagai penyumbang 3 air mata. Lalu sebenarnya siapa penyumbang air mata ke tiga?
Dia teringat saat akan mengantar Ji Hyun ke elevator/lift kematian. Ji Hyun ingin memastikan siapa sebenarnya 2 penyumbang air mata untuknya.
“Yang pertama kutahu adalah Han Kang. Berikutnya adalah Seo Woo dan kakak Yi Kyung khan?”
“Seo Woo benar, tapi bukan Yi kyung”jawab Scheduler.
“Aku pikir itu kakak Yi Kyung”
Ji Hyun tak menyangka, tapi diambang kematiannya ia tampak lega dengan kenyataan itu.
“Yang pertama kutahu adalah Han Kang. Berikutnya adalah Seo Woo dan kakak Yi Kyung khan?”
“Seo Woo benar, tapi bukan Yi kyung”jawab Scheduler.
“Aku pikir itu kakak Yi Kyung”
Ji Hyun tak menyangka, tapi diambang kematiannya ia tampak lega dengan kenyataan itu.
Flashback ke kejadian saat Han Kang mencurigai dan menemukan In Jung akan membuka alat bantu pernafasan Ji Hyun.
Beberapa saat sebelum itu In Jung yang tertekan dan ditekan oleh Min Ho sempat berniat melenyapkan In Jung. Da berniat akan membuka alat penopang hidup Ji Hyun. Roh Ji Hyun yang melihatnya panik. Dan berteriak.
In Jung merasa mendengar sesuatu dia terhenyak. Dan tiba-tiba dia melihat bayangannya sendiri dan kaget menyadari apa yang barusan akan dilakukannya.
“Apa yang akan kulakukan dengan tangan ini?!”, In Jung tersadar dan kaget.
Beberapa saat sebelum itu In Jung yang tertekan dan ditekan oleh Min Ho sempat berniat melenyapkan In Jung. Da berniat akan membuka alat penopang hidup Ji Hyun. Roh Ji Hyun yang melihatnya panik. Dan berteriak.
In Jung merasa mendengar sesuatu dia terhenyak. Dan tiba-tiba dia melihat bayangannya sendiri dan kaget menyadari apa yang barusan akan dilakukannya.
“Apa yang akan kulakukan dengan tangan ini?!”, In Jung tersadar dan kaget.
Dia sadar dan teringat Ji Hyun sebenarnya teman terbaik dia. In Jung menyesal dan menangis. In Jung selama ini menyalahkan Ji Hyun karena kejahatannya.
“Ini semua salahku. Ini bukan karenamu, akulah yang selama ini iri padamu”
Dia lalu berlutut di depan tempat tidur Ji Hyun.
“Maafkan aku Ji Hyun”.
Roh Ji Hyun juga tegang dan menangis saat itu.
“Ini semua salahku. Ini bukan karenamu, akulah yang selama ini iri padamu”
Dia lalu berlutut di depan tempat tidur Ji Hyun.
“Maafkan aku Ji Hyun”.
Roh Ji Hyun juga tegang dan menangis saat itu.
In Jung lalu kembali berdiri an menghampiri Ji Hyun. Ia mengusap muka Ji Hyun dan memegang selang pernafasannya. Dan pada saat itulah datang Han Kang. Dia curiga pada In Jung yang mengira akan berbuat jagat dan menarik In Jung pergi.
Setelah itu In Jung kembali ke apartemen Min Ho dan bertengkar. In Jung menolak melakukan itu lagi dan mengajak Min Ho menghentikan semuanya itu.
“Hentikan perbuatan gila kita ini”.
“Aku tak akan menghentikannya walaupun aku hancur berkeping-keping”kata Min Ho.
Flashback lain
“Hentikan perbuatan gila kita ini”.
“Aku tak akan menghentikannya walaupun aku hancur berkeping-keping”kata Min Ho.
Flashback lain
In Jung menemui ibu Min Ho di rumah sakit.. Dia tahu Min Ho pasti menyembunyikan dokumen itu di tempat ibunya. In Jung memohon pada ibu Min Ho agar memberikan dokumen itu padanya untuk kebaikannya Min Ho, anaknya. “Bibi, sekarang Min Ho oppa menjadi orang jahat lebih dari ayahnya!”ucap In Jung dan direspon oleh ibu in Ho.
Dan ternyata In Junglah yang melaporkan Min Ho, ia mengirim dokumen itu ke pihak berwajib. Saat Min Ho menengok ibunya ke rumah sakit, In Jung yang berada tak jauh dari sana. Dia melakukan ini karena dia sebenernya peduli pada Ji Hyun.
“Rasanya aku ingin membalikkan waktu dan kembali ke masa lalu. Di mana saat itu aku benar-benar tulus padamu”.
In Jung lalu menangis. Itulah air mata ke-3
“Rasanya aku ingin membalikkan waktu dan kembali ke masa lalu. Di mana saat itu aku benar-benar tulus padamu”.
In Jung lalu menangis. Itulah air mata ke-3
Scheduler yang usai bercerita bahwa air mata yang menolong Ji Hyun adalah air mata In Jung, lantas Ji Hyun tersenyum bahagia. Dia tahu, In Jung memang sahabatnya. Seseorang yang pernah baik kepada orang lain, pasti kebaikannya akan tetap diingat dan kebaikan akan dibalas kebaikan, klise namun itulah karma.-Asri rf-
Scheduler masih terharu mengamati Yi Kyung di kamarnya. Yi Kyung menangis melihat foto kecil dia bersama Ji Hyun yang ternyata adiknya.
“Jika saja aku tahu kau adalah adikku tentu aku tidak sekedar meminjamkan tubuhku untukmu".
“Jika saja aku tahu kau adalah adikku tentu aku tidak sekedar meminjamkan tubuhku untukmu".
Scheduler teringat saat menemui sunbaenim,atasan/seniornya ketika diijinkan menemui kembali Yi Kyung setelah 5 tahun.
“Anak muda hanya tahu segalanya tentang cinta saja”sindir seniornya.
“Sepertinya ada alasan lain dibalik itu ya?”tanya Scheduler penasaran.
Seniornya menceritakan tentang Ji Hyun dan Yi Kyung. Bahwa memang ada takdir antara Yi Kyung dan Ji Hyun dan kedua orang itulah yang ditangani Scheduler.
“Kau akan tahu nanti pada akhirnya”kata Sunbaenim.
“Anak muda hanya tahu segalanya tentang cinta saja”sindir seniornya.
“Sepertinya ada alasan lain dibalik itu ya?”tanya Scheduler penasaran.
Seniornya menceritakan tentang Ji Hyun dan Yi Kyung. Bahwa memang ada takdir antara Yi Kyung dan Ji Hyun dan kedua orang itulah yang ditangani Scheduler.
“Kau akan tahu nanti pada akhirnya”kata Sunbaenim.
Yi Soo lalu berpamitan pada Yi Kyung yang kini lega, Yi Soo merasa sekarang lega untuk meninggalkan Yi Kyung untuk selamanya, dalam arti Yi Soo kini bisa tenang di alamnya.
“Aku akan pergi. Hari ini adalah hari terakhirku sebagai Scheduler” . “Kau akan menggantikan Ji Hyun. Jalani hidup dengan baik”ucap Scheduler berkaca-kaca. (Aku kasih detik-detik perpisahaan Scheduler-Yi Kyung,jadi piku agak banyak ndak apa-apa..hahha.-asri rf-)
Saatnya Scheduler untuk pergi. Dengan jas rapi dia datang dengan tegar di taman malaikat. (ganteng bangeet...). Dia langsung berjalan dengan mantap... lalu menghilang..(tapi scheduler mah ga naik elevator ya...). Good Bye Scheduler....
“Aku akan pergi. Hari ini adalah hari terakhirku sebagai Scheduler” . “Kau akan menggantikan Ji Hyun. Jalani hidup dengan baik”ucap Scheduler berkaca-kaca. (Aku kasih detik-detik perpisahaan Scheduler-Yi Kyung,jadi piku agak banyak ndak apa-apa..hahha.-asri rf-)
Saatnya Scheduler untuk pergi. Dengan jas rapi dia datang dengan tegar di taman malaikat. (ganteng bangeet...). Dia langsung berjalan dengan mantap... lalu menghilang..(tapi scheduler mah ga naik elevator ya...). Good Bye Scheduler....
Ji Hyun dan Yi Soo sudah menjalankan takdir kematiannya dengan baik.
Yi Kyung mulai ceria kembali dan menjalani hidup.
Yi Kyung mulai ceria kembali dan menjalani hidup.
Di suatu tempat Han Kang pun menyadari sesuatu.
“Ji Hyun, aku sadar mengapa kau ingin pergi diam-diam tanpa penjelasan. Bagaimanapun karena peristiwa 49 hari semuanya telah menemukan tempatnya kembali”
2 tahun kemudian, di dunia nyata (atau fana) orang-orang masih menjalankan takdir sisa kehidupannya dengan baik.
“Ji Hyun, aku sadar mengapa kau ingin pergi diam-diam tanpa penjelasan. Bagaimanapun karena peristiwa 49 hari semuanya telah menemukan tempatnya kembali”
2 tahun kemudian, di dunia nyata (atau fana) orang-orang masih menjalankan takdir sisa kehidupannya dengan baik.
In Jung sekarang terlihat bekerja di Jinan. Dia melihat 2 anak dan berseragam dan teringat masa SMAnya dengan Ji Hyun.
Saat itu Ji Hyun, In Jung dan Seo Woo pernah di setrap di luar kelas bertiga. In Jung lalu mengambil roti dan sakunya. Dia membagi dua roti itu dan menyuapkannya langsung ke mulut Ji Hyun dan Seo Woo. Seo Woo dan Ji Hyun mengambil roti dari mulut mereka dan membagi dua lalu keduanya menyuapkan sisa roti ke mulut In Jung.
In Jung lalu menemui oppa Min Ho-nya di tahanan. In Jung ternyata merawatkan ibu Min Ho. Ibu Min Ho pun dipindahkan ke rumah sakit di Jinan. In Jung tampak masih menunggu Min Ho yang masih akan bebas 3 tahun lagi. In Jung bagaimanapun merasa bertanggung jawab karena dia jugalah yang membawa Min Ho mengambil keputusan berbuat jahat.
Han Kang dia masih sibuk sebagai seorang arsitek dan mengontrol jalannya pembangunan suatu proyek besar.
Lalu di mana Song Yi Kyung? Yi Kyung kini bekerja di resto Heaven milik Han Kang, menggantikan Ji Hyun-Kyung dahulu. Istri Manager Oh sekarang sudah hamil tua (jadi inget ahjummut hehe).
Dr. Noh juga sekarang kerap datang ke Heaven ( terus nyamperin Yi Kyung ,dulu selalu ke cafe Purple). Dr. Noh masih berteman akbrab dengan Yi Kyung. Dr. Noh juga tampak ditaksir pergawai perempuan di resto, yang lega karena Yi Kyung dan Dr. Noh cuman berteman biasa.
Teman-teman Yi Kyung berkumpul karena rupanya ini hari terakhir Yi Kyung bekerja di sana.
Teman-teman Yi Kyung berkumpul karena rupanya ini hari terakhir Yi Kyung bekerja di sana.
Lalu datanglah Han Kang dan mencari Yi Kyung
“Aku lapar sekali, kau bisa siapkan makanan ke ruanganku ya”,
Han Kang tampak masih sibuk.
“Aku lapar sekali, kau bisa siapkan makanan ke ruanganku ya”,
Han Kang tampak masih sibuk.
Yi Kyung lalu membawakan makanan ke ruangan Han Kang yang masih juga meeting dengan teamnya.
“Ini hari terakhirmu kan?”
“Iya dan malam ini aku akan makan malam dengan orang tuaku. Jangan lupa janji kita besok ya”
“Ini hari terakhirmu kan?”
“Iya dan malam ini aku akan makan malam dengan orang tuaku. Jangan lupa janji kita besok ya”
Song Yi Kyung makan bersama dengan ortu Ji Hyun yang juga tak lain adalah orang tua kandungnya. Mereka tampak bahagia setelah menemukan anak sulung mereka tentunya mengobati luka kehilangan Ji Hyun. Yi Kyung tak lama lagi akan meninggalkan Seoul untuk bekerja di hotel di luar kota.
“Kapan kau pergi?”kata ayahnya.
“Aku besok akan berziarah ke tempat Ji Hyun, dan lusa aku baru akan pergi”.
“Kapan kau pergi?”kata ayahnya.
“Aku besok akan berziarah ke tempat Ji Hyun, dan lusa aku baru akan pergi”.
Sebelum pergi ke luar kota, Yi Kyung ditemani Han Kang pergi bersama berziarah ke makam. Ji Hyun dan Yi Soo yang terletak bersebelahan. Mereka membawa 2 rangkaian bunga mawar. Pohon yang dulu ditanam diatas makam Ji Hyun sudah tampak tinggi.
Yi Kyung berkata di depan makam Ji Hyun.
“Han Kang sekarang sangat sibuk dan seperti keinginanmu dia juga berperan sebagai teman yang baik bagiku”.
Han Kang juga menghormati makam Yi Soo.
Lalu Han Kang menaruh rangkaian bunga di makam Ji Hyun, dan Yi Kyung menaruh bunga di makam Yi Soo.
“Han Kang sekarang sangat sibuk dan seperti keinginanmu dia juga berperan sebagai teman yang baik bagiku”.
Han Kang juga menghormati makam Yi Soo.
Lalu Han Kang menaruh rangkaian bunga di makam Ji Hyun, dan Yi Kyung menaruh bunga di makam Yi Soo.
Yi Kyung dan Han Kang bicara bergantian.
“Di sini terbaring dua orang yang paling penting dalam hidup kami. Seseorang yang mengubah hidup kami dan pergi dengan indah”.
“Karena peristiwa 49 hari kami sadar untuk menjalani hari-hari dalam hidup...”kata Han Kang
“Memperlakukan tiap hari bagai hari terakhir kita, dan menghargai hidup”kata Yi Kyung.
“Di sini terbaring dua orang yang paling penting dalam hidup kami. Seseorang yang mengubah hidup kami dan pergi dengan indah”.
“Karena peristiwa 49 hari kami sadar untuk menjalani hari-hari dalam hidup...”kata Han Kang
“Memperlakukan tiap hari bagai hari terakhir kita, dan menghargai hidup”kata Yi Kyung.
Han Kang lalu berkata, “Ji Hyun karena dirimu aku bisa berbahagia”.
Yi Kyung juga berkata, “Yi Soo, karena dirimu aku bisa berbahagia”.
Yi Kyung juga berkata, “Yi Soo, karena dirimu aku bisa berbahagia”.
-The End-
Note : Ending memang sudah tidak ada klimaks karena klimaks sudah di episode sebelumnya. Namun tetap sebuah cerita ini mengadung banyak pesan.
Bahwa kematian sesuatu yang tidak bisa dihindarkan dan harus diterima oleh manusia. Hidup adalah anugrah dan kesempatan yang harus dihargai. Kasihi dan lakukan yang terbaik pada orang-orang yang kita sayangi karena kita tidak tahu kapan kita akan berpisah dengan mereka.
Project 49 days kelar juga. makasih buat semua dukungan author APD, bu pim Apni, my beloved rainbow family, semua yang mendukung dan setia menunggu dan membaca sinopsis di PD.
Written by Iis Rf, Mia Rf & nana rf @PelangiDrama
Pictures by Asri rf @PelangiDrama
Edited & Publish by Petra Spain @PetraSpain Art